A. Sarana dalam Amanat Agung Yesus Kristus
Amanat Agung Tuhan Yesus Kristus merupakan tugas yang sangat berat, jika dilaksanakan dengan kekuatan manusia sendiri, sebab cakupannya yang sangat luas. Oleh sebab itu, Tuhan Yesus menyediakan sarana-sarananya, yaitu jaminan otoritas-Nya atas segala sesuatu di surga dan di bumi, dan janji-Nya untuk menyertai para murid sampai kesudahan zaman. Hal ini akan sangat menolong dalam pelaksanaan Amanat Agung Kristus tersebut.
1. Jaminan Otoritas dari Tuhan Yesus Kristus
Amanat Agung dalam Matius 28:18-20 dibuka dengan suatu deklarasi kekuasaan: ”KepadaKu telah diberikan segala kuasa di surga dan di bumi.” (Mat. 28:18). Kalimat ini terdengar bagaikan penobatan seorang raja. Raja yang penuh kuasa itu mempunyai pesan yang penting untuk umat-Nya. Dalam peristiwa Amanat Agung ini, Yesus memulai dengan menetapkan otoritas-Nya. Ia telah menyatakan secara jelas mengenai otoritas-Nya di surga dan di bumi.
Yesus telah dengan tegas menyatakan bahwa Ia telah menerima segala kuasa di surga dan di bumi dari Allah Bapa. Ia memberitakan kuasa-Nya di surga dan di bumi kepada para murid-Nya. Ini berarti bahwa setiap murid yang melaksanakan perintah tersebut akan dipimpin oleh Yesus Kristus yang memiliki segala kuasa di surga dan di bumi. Perintah itu dikeluarkan dengan kewibawaan penuh dan kekuasaan ilahi.
Jaminan Otoritas Yesus itu mutlak perlu bagi para murid yang masih ragu-ragu dan guna menunjang Amanat Agung Yesus. Mengenai Jaminan otoritas dari Yesus itu Dean Wiebracht menyatakan:
Ini mutlak perlu mengingat perintah yang amat besar yang akan segera Ia berikan. Dari Matius 28:17 kita tahu bahwa diantara para murid ragu-ragu. Jika Yesus langsung memberikan amanat itu, maka para peragu kemungkinan besar bertanya-tanya, ”Siapakah Dia sehingga memberi kita perintah? Apakah Dia sungguh memiliki hak untuk mengeluarkan suatu perintah?”
Demikianlah untuk para peragu abad I dan untuk siapa saja yang hendak mengikut Dia, Yesus memberikan jaminan otoritas-Nya.
Demikian juga, Allah memberikan kemampuan atau kuasa kepada setiap orang percaya yang menjalankan Amanat Agung-Nya. Bila mereka hanya mengandalkan kekuatannya sendiri, maka mereka tidak akan pernah dapat menyelesaikan tugas yang diberikan kepada mereka, yaitu menjadikan murid Kristus. Tidak seorang pun dapat menunaikan tugas dari Tuhan jika hanya dengan tenaga dan pengertiannya sendiri.
Dalam pelaksanaan tugas agung itu, Tuhan Yesus telah menyediakan sarana, yaitu kuasa-Nya di surga dan di bumi. Artinya bahwa dalam melakukan tugas dari Yesus tersebut, seseorang menerima kuasa itu. Yesus sanggup dan mau memberikan kuasa, karena kuasa-Nya berlaku di surga dan di bumi. Dan kuasa (otoritas) itu bersumber dari Allah sendiri.
Matius 28:18 menyatakan bahwa segala kuasa ada di tangan Yesus. Karena itu, setiap pengikut Kristus yang tidak mematuhi perintah-Nya (menjadikan murid-Nya) berarti ia tidak mengindahkan dan menolak kekuasaan serta kewibawaan Kristus. Hal ini sebagaimana dinyatakan D. W. Ellis, ”bila kita tidak mematuhi perintah-Nya untuk pergi, itu berarti kita tidak mengindahkan dan bahkan menolak kekuasaan serta kewibawaan Kristus”. Yesus yang mengutus adalah Sumber kekuatan yang sempurna. Ia adalah Tuhan dan Raja yang memiliki kekuasaan tertinggi di mana semua kuasa di langit, di bumi, dan di bawah bumi telah ditakhlukkan-Nya.
bersambung
Jumat, 25 Januari 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar